Anak Muda Dukung Pangan Lokal


Bundaran HI, Minggu (16/10) dipadati oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Shout! Indonesia, Aliansi Desa Sejahtera (ADS). Mereka menggelar aksi menyambut Hari Pangan Sedunia untuk menyuarakan kondisi pangan lokal di Indonesia saat ini. Spanduk-spanduk dan tulisan-tulisan berisi fakta-fakta presentase impor bahan pangan Indonesia diperlihatkan secara gamblang dalam aksi ini. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman bahan pangan nyatanya masih mengimpor bahan pangan lebih dari 50%. Hal ini tentunya berdampak pada anggaran pengeluaran negara dan khususnya pada hidup para petani lokal. World Food Day 2011 nampaknya menjadi sebuah momentum yang baik untuk menyuarakan aspirasi menyangkut masalah pangan di negeri ini. Fakta yang menunjukkan Indonesia masih mengimpor bahan pangan lebih dari 50% ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tergantung pada impor untuk mendapatkan bahan pangan. Padahal menurut data sumber dari ADS (Aliansi Desa Sejahtera) Indonesia kaya akan berbagai sumber bahan pangan lokal diantaranya 77 sumber karbohidrat, 75 sumber lemak, 26 kacang-kacangan, 389 buah-buahan, dan 232 sayur-sayuran.

 
Kami juga membagikan cupcakes asli Indonesia 100% yang terbuat dari tepung Garut, Jawa Barat berbahan dasar Umbi. Aksi ini juga didukung oleh tim kelompok tari Saman Universitas Pelita Harapan yang mempertunjukkan keahlian mereka mementaskan tari khas Aceh sebagai wujud kepedulian mereka terhadap pangan lokal Indonesia.



Kami percaya ketahanan dan kedaulatan pangan dapat tercapai jika masyarakat kompak dalam mengkonsumsi pangan lokal Indonesia dan terus mendukung produk lokal Indonesia.

"...pangan adalah urusan hidup mati bangsa" Soekarno 1952.

see the report on this link http://regional.kompasiana.com/2011/10/21/anak-muda-dukung-pangan-lokal-indonesia/