Hidup ini Indah

Sering kali beban penderitaan yang begitu berat kita rasakan, lebih dikarenakan diri kita sendiri yang terlalu terpaku pada masalah-masalah yang ada dan melupakan sukacita yang ada di sekitar kita. Cobalah belajar untuk mencampurkan sedikit demi sedikit penderitaan pada air kehidupan yang jernih, luas, dan berisi sukacita kita. Dengan begitu, beban hidup kita akan terasa lebih ringan.

Tears.;)


Tentu, saat air mata tiba-tiba keluar tanpa diminta. Membasahi pipi meski kutahan untuk tidak mengucur keluar. Ternyata, bendungan itu tidak cukup juga, tidak cukup untuk menahan derasnya air mata yang memberontak untuk keluar. Apa dengan air mata yang keluar dapat menyelesaikan masalah? Mungkin tidak, mungkin juga ya. Apapun itu, yang jelas air mata ternyata dapat membuat hatiku lebih tenang. Seakan berkomunikasi dengan Tuhan akan semua kegundahan dalam hati. Karena hanya Dia yang dapat memahamiku. Tidak pada siapapun, karena tanpaMu aku rapuh Tuhan. Bimbinglah aku, teruslah bimbing aku melihat semuanya secara benar. Biarlah air mata ini keluar deras, sederas mungkin, dan dalam hatiku aku mengharap belas kasihanMu. Hanya kepadaMu, Tuhan.

Saat aku mencoba untuk menjalani semua yang aku pikir masalah karena aku terlalu berpikir sempit. Seakan menutup semua mata batinku karena semua keadaan yang seakan sulit ini. Padahal, Engkau tidak akan memberikan ujian melebihi kekuatan hambaMu seperti firmanMu di kitab suci. Lalu, mengapa aku merasa seperti orang yang tidak beruntung?

Pikiran sempitku terlalu mendera saat semua menumpuk di satu titik dan rasa jenuh mulai menghampiri. Terlepas itu semua, air mata nampaknya memang sudah tahu kapan jadwalnya untuk keluar dan membanjiri pipiku. Dia seakan tahu kapan harus keluar untuk membasuh hatiku yang mulai gundah gulana. Walau kadang memang datang tiba-tiba tak peduli dimanapun dan tak kenal tempat. Tanpa diminta, seakan datang saat memang hatiku membutuhkan basuhan. 

Dan kini, air mata itu secara deras mengalir membasahi pipi secara tiba-tiba, tak bisa terbendung lagi. Dan sederas-derasnya aku mengadu kepadaMu, Tuhan.

Lebih lega? Ya, sedikit terobati atas luapan air mata, sedikit terbasuh akan derasnya air mata. Karena itulah pasti Engkau ciptakan hati dan perasaan wanita yang mudah menangis untuk sedikit membasuh rasa gundah dan rapuhnya isi wanita yang memang lebih peka akan perasaan. Apa aku salah persepsi? Tak peduli apakah benar atau tidak persepsi tentang air mata, aku suka saat air mataku keluar, terutama saat sendiri. Kau tahu, aku seperti berkomunikasi dengan Tuhan saat air mataku jatuh membasahi pipiku, sendiri hanya aku dan Tuhan. Dan tuhan seakan berbisik dengan lembut dalam hati bahwa semua akan indah pada waktunya. Kekuatan itu hadir saat aku mulai puas mengeluarkan air mata dan seakan Tuhan berbisik, tenang Citra, sabar akan membuat semua keadaan yang kau alami indah pada waktunya. Aku bersama orang-orang yang sabar. Sabar dalam penantian, sabar dalam berbagai keadaan. Teruslah berusaha, karena Aku selalu mengawasi dan memperhatikanmu. 

Ciputat, Rabu pagi.