Wajah Pendidikan di "Pinggiran" Ibu Kota Indonesia

“Mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik" (Anies Baswedan)

"Coba kalau sudah besar nanti mau jadi apa adik-adik?"

"Nelayan ka"

"Petani"

"Tukang galon aja deh, Kak"

Jawaban-jawaban itu adalah jawaban murni yang Saya dengar dari dari adik-adik kelas 5 SD saat Saya bersama teman-teman komunitas mengadakan kegiatan bimbingan dan pengajaran sukarela selama 6 bulan di SDI Tambora, sebuah sekolah swasta yang terletak di Tambora, Jakarta Barat. Sebuah sekolah yang terletak di kawasan yang pernah tercatat sebagai kawasan pemukiman terpadat se-Asia Tenggara seperti dilansir harian Republika pada Agustus 2012 lalu. Ada sekitar 43.789 jiwa per kilometer persegi yang menghuni pemukiman ini. Padatnya pemukiman dengan sumber daya yang tidak dibarengi dengan kualitas pendidikan yang mumpuni menyebabkan sudut pandang dan paradigma tentang pendidikan di kawasan ini cukup memprihatinkan.


"Hey, kenapa tidak ada yang mau jadi Dokter, Penyanyi, Pemain sepak bola, Atlet, Artis, Adik-adik?"

"Susah, Ka. Ketinggian, gampangan jadi kuli kaya Bapak angkat-angkat barang dapet duit"


Paradigma yang telah lama tertanam di benak adik-adik disini adalah untuk hidup lebih mudah tanpa harus bersusah payah demi menyambung tali ekonomi keluarga. Hal ini akan terus berlanjut didukung oleh lingkungan dan keadaan sekitar mereka. Sumber daya guru yang hanya mengajar seadanya, kualitas insfrastruktur penunjang pendidikan lainnya yang sangat minim serta mahalnya biaya pendidikan sekolah swasta yang berkualitas juga menyebabkan bosannya adik-adik untuk semangat dan berjuang menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

"Ini bacanya apa, Dik? ujar seorang volunteer ketika membimbing salah satu murid kelas 5 SD untuk membaca ulang tulisan di LKS.


Dengan terbata-bata, adik tersebut mengeja kalimat yang didalam LKS. Sulit dibayangkan bagaimana anak kelas 5 SD masih kesulitan dan terbata-bata untuk mengeja rangkaian kalimat pendek disebuah buku cetak. Kualitas pendidikan memang harus diperhatikan terutama untuk sekolah-sekolah di "pinggiran" ibu kota. Lamanya mereka mencerna suatu pelajaran sehingga dibutuhkan bimbingan lebih namun tidak diiringi dengan sumber daya pengajar berkualitas yang memadai membuat persoalan ini seperti siklus yang tidak bisa dihilangkan jika tidak ada peran tegas dari pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan sekolah-sekolah seperti SDI Tambora.

SDI Tambora, Jakarta Barat berdiri sejak 1950 dan belum memiliki perpustakaan umum. Hampir 50 tahun berdiri, mereka hanya mengandalkan LKS sebagai penunjang utama pembelajaran dan guru-guru yang hanya berjumlah hitungan jari dengan gaji kisaran 200-250.000 per bulan. Saya dan teman-teman komunitas sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi di kawasan ibu kota. Kawasan yang telah mendapat sentuhan teknologi dan kemajuan jaman. Kawasan yang "dekat" dengan peradaban era modern.




Berkat bantuan teman-teman volunteer dan para donatur, sebuah pojok baca resmi dibuka pada Maret 2012 di SDI Tambora. Terdapat sekitar lebih dari 600 buku baru dan bekas dari para donatur yang terdiri dari buku pelajaran dan bacaan anak yang mengisi rak-rak buku baru untuk adik-adik SDI Tambora.
Hal ini diharapkan dapat membuat adik-adik memiliki minat baca yang tinggi dan lebih bersemangat menuntut ilmu dan mengamalkannya. Pemberian bekal motivasi dan pelan-pelan ajaran moral juga mulai kami terapkan di sela-sela bimbingan pengajaran. Ini merupakan cara kami untuk beraksi dan mendidik calon-calon tunas bangsa dan berkontribusi di lingkungan tanpa harus terus menghujat pemerintah yang dirasa tidak cekatan dalam memberikan bantuan kepada seluruh sekolah-sekolah di kawasan pelosok ibu kota.

Namun, tak bisa dipungkiri peran pemerintah sebagai stakeholder memang sangat berpengarh. Kebijakan menyangkut biaya pendidikan yang dirasa "mencekik" kaum papa hanya bisa diatasi lebih cepat dengan peran serta pemerintah di masing-masing wilayah. Pemberian bantuan dan kesejahteraan guru-guru di sekolah-sekolah swasta terpencil juga patut diperhatikan. Karena, sejatinya kualitas SDM pengajar sangat mempengaruhi kualitas siswa-siswi di suatu sekolah.


Ada Apa dengan Kualitas Pendidikan di "Pinggiran" Ibu Kota? 

Masih seputar sekolah-sekolah di kawasan ibu kota. Saya dan teman-teman komunitas juga mengadakan pengajaran dan bimbingan secara sukarela di dua SD swasta di daerah "pinggiran" ibu kota. SD tersebut adalah MI I’Anatul Falah, Jakarta Selatan dan SD Nurani Insani, Jakarta Pusat.




Kualitas pendidikan di kedua sekolah ini bisa dibilang lebih parah dari SDI Tambora, Jakarta Barat. Dengan luas daerah sekolah dan kelas yang tidak lebih dari 100m2. Sarana infrastuktur penunjang pendidikan siswa-siswi tidak dipunyai oleh kedua sekolah swasta ini. Dengan jumlah murid keseluruhan tidak lebih dari 50 orang dari kelas 1 hingga 6 dan jumlah guru juga bisa dihitung dengan jari.

"Aku kalo Jumat sering gak masuk, Ka. Soalnya bantu Bapak turun ke jalan jualan di kaki lima" ujar salah seorang Adik di SSD Nurani Insani.

Himpitan ekonomi yang mencekik para kepala keluarga memaksa mereka "menggadaikan" kualitas pendidikan anak-anak mereka untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Tidak didukungnya bantuan-bantuan berupa pemberdayaan guru-guru yang berkualitas dan melimpah di daerah-daerah pinggiran ibu kota ini juga menjadi alasan kuat tidak tertarik dan berkembangnya kualitas pendidikan di ibu kota.



Pemerataan Pendidikan "Wajib"

Sejatinya, gaungan pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pendidikan bahkan sampai ke pelosok negeri patut dituntut. Pemerataan pendidikan saat ini juga harus dilaksanakan dan direalisasikan untuk sekolah-sekolah di banyak kawasan ibu kota yang memang patut mendapat perhatian. Peningkatan jumlah dan kesejahteraan sumber daya dan tenaga pengajar juga harus menjadi perhatian khusus untuk pemerintah demi tercapainya kualitas pendidikan yang tinggi dan patut dibanggakan. Bantuan biaya pendidikan juga menjadi kendala yang sampai saat ini menjadi kendala terbesar bagi adik-adik kita di kawasan "pinggiran". Mahalnya biaya pendidikan untuk masuk ke sekolah non-negeri menjadikan banyak adik putus sekolah dan sengaja tidak meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan memilih membantu keluarga demi menyambung tali ekonomi.

Bantuan dan keringanan biaya pendidikan ini sangat diperlukan tidak hanya di sekolah-sekolah negeri. Pemerataan pendidikan harus benar-benar bisa menjangkau kualitas awal siswa-siswi dari sekolah yang notabenenya memiliki kualitas pendidikan rendah. Mereka akan tersisih dan kesulitan masuk ke sekolah negeri karena harus bersaing dengan siswa-siswi dari kalangan bonafit dan memiliki kualitas pendidikan yang sudah baik. Gagalnya mereka masuk ke sekolah negeri menjadikan kesempatan mereka untuk memperoleh pendidikan gratis gugur seketika. Akhirnya, bekerja dan membantu orang tua menjadi pilihan terakhir yang mereka ambil.

Perhatian pemerintah dan kita sebagai kaum terpelajar merupakan suatu kewajiban untuk ikut berperan andil secara bersama-sama dalam proses pemerataan pendidikan di kawasan "pinggiran" pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.





*Tulisan ini disertakan dalam Lomba Blog Gerakan Indonesia Berkibar 2012 :)


Proposal Hidup: Get an Amazing Life

Yup. Viola November.!
Bismillah. Get the blessing November, Dear.!

Selalu berprasangka baik kepada Allah swt, pemilik semua kejadian dan jiwa raga. Tetap merencanakan yang terbaik. Tetap bersyukur akan semua yang telah saya lewati. Karena saya yakin apa-apa yang saya alami tidak lain adalah karena kehendak-Nya.

Karena saya yakin apa-apa yang terlewat dan hinggap di kehidupan bahkan di hati saya tidak pernah luput dari penglihatan-Nya.

Mer-revisi dan memperbaharui proposal hidup saya di penghujung tahun ini. Ada keyakinan kuat dalam hati dan jiwa bahwa Allah tidak akan menelantarkan hamba-Nya. Masih seputar proposal hidup, saya ingin membeberkan sedikit ulasan mengenai evaluasi diri yang akan berpengaruh pada proposal hidup. Lagi-lagi masih disadur dari buku "Proposal Hidup" om @JamilAzzaini seperti yang saya ceritakan di postingan selanjutnya. Jika berkenan, silahkan dibaca sampai tuntas ya..:)

Rule 1:
Tulis dan jabarkan semua hal seputar Kekuatan dan Kelemahan yang anda miliki.

Saya pribadi saat mengisinya sempat terhenti beberapa saat, kemudian mulai mengambil nafas pelan dan berfikir seperti berkenalan kembali dengan diri sendiri. Yup, tidak perlu lama-lama menganalisis ya. Beruntungnya kita sudah mengevaluasi diri kita sejak awal. Gimana kalo kita lama terdiam saat wawancara kerja ketika ditanya hal sepele seperti itu. Cakaplah dalam mengenal pribadi dan karakter sendiri, Dear..:)
Sebagai contoh dari pribadi:
Kekuatan:
1. Pandai berkomunikasi dan mudah meyakinkan orang.
2. Mudah bergaul dan bersosialisasi.
3. Dapat meng-handle acara/ event.
4. Memiliki kemampuan berkoordinasi dengan orang lain (leadership).
5. dll.

Kelemahan:
1. Tidak berani mengambil resiko.
2. dll.


Rule 2:
Prestasi terbaik apa yang ingin Anda capai? (target tahunan, jangka panjang, apa yang ingin dicapai tahun ini).

Nah, khusus hal ini saya pribadi membaginya kedalam beberapa sub-bagian. Ada prestasi duniawi (finansial, media, organisasi, perusahaan, keluarga, dll) dan spiritual. Bukankah pertanyaan dan kebanggan paling besar adalah saat bisa memperlihatkan apa prestasi akhirat kita yang terus kita capai di dunia, dengan segala fasilitas yang telah Allah berikan. Maka selayaknya, 24 jam sisihkan waktu untuk meniba ilmu agama. :)

Prestasi terbaik diukur dari dalam diri masing-masing. Prestasi terbaik sejatinya adalah prestasi yang dapat menghasilkan manfaat untuk orang banyak. Allah bersama orang-orang yang mengajak kepada kebaikan..

Untuk rule ini saya mencoba me-listnya pada beberapa poin:
Contoh:
1. Memiliki organisasi sosial yang dikenal, yang memberikan "perhatian" lebih bagi anak-anak kurang mampu, berbagi keceriaan dan kebahagiaan bersama mereka secara rutin dan menemukan orang-orang yang komit dan solid didalamnya untuk bekerja bersama-sama secara sosial. (Alhamdulillah, saat ini saya bersama teman-teman mendirikan dan berjuang bersama-sama di bersama YAFI (Youth's Act for Indonesia) sejak November 2011. (semoga istiqamah, Aamiin.).

2. Menerbitakan buku "Best seller" yang isinya dapat menjadi inspirasi dan semangat. (dapat menjadi ladang pahala..) (Insya Allah, April 2013). Dan terus aktif menerbitkan buku-buku "best seller". Aamiin.

2. Menjadi hafidz (penghafal Qur'an) minimal Juz Amma dan memperbaiki bacaan Qur'an. (sedang dan akan).

3. dll

Hal diatas adalah salah satu contoh. Selebihnya dan lebih lengkap ditulis di buku "proposal hidup" masing-masing. Dan saya yakin, teman-teman pasti memiliki impian dan prestasi yang lebih luar biasa. Mungkin sebagian belum dituliskan. Nah, kalau tidak dituliskan takutnya hanya seperti angin lalu, cepat diingat mudah sekali menguap. Yuk, tuliskan mimpi-mimpi kita. Biar Allah yang akan mewujudkannya dengan cara yang sangat istimewa. Aamiin ya Rab..:)

Rule 3:
Tentukan keahlian apa yang ingin anda kuasai?

Hmm, untuk rule yang satu ini saya pribadi sempat terdiam. Tapi, itu tidak lama, melihat passion saya dan juga passion masing-masing. Pasti tahu hal apa yang benar-benar ingin dikuasai. Apakah itu menjadi seorang public speaker, trainer, dll. Apapun, lihat lagi apa passion anda. Lagi-lagi passion ya..:) Saat Anda tahu passion anda, anda akan tahu ingin jadi apa anda nanti dan tentunya keahlian apa yang ingin Anda benar-benar kuasai. Eits, keahlian ini sejatinya yang akan mendukung tercapainya semua impian Anda. Maka yang bisa menjawab tentu diri Anda sendiri.:) Semangat.!

Rule 4:
Terakhir, iya ini terakhir tapi tidak paling akhir..:p

1. Tuliskan sikap dan perilaku yang akan Anda buang?
2. Tuliskan sikap dan perilaku yang akan Anda kurangi?
3. Tuliskan sikap dan perilaku yang akan Anda tingkatkan?
4. Tuliskan sikap dan perlaku positif baru yang akan Anda lakukan?

Yeap.! Last but not least, Saya masih perlu banyak sekali bimbingan dari orang-orang di sekitar saya. Orang-orang yang selalu menginspirasi saya. Dari orang-orang yang saya kasihi. Keluarga, sahabat, kolega, dll. Semuanya bahkan dari seorang anak kecilpun kita belajar arti sikap jujur dan terbuka..:D

Ayo.! kita sama-sama belajar dan berjuang membuat orang-orang yang menyayangi kita tersenyum bangga, Dear.!

Tak lupa, selalu jadikan Tuhan untuk mengisi hati kita secara full. Jadikan Dia nomor satu diantara siapapun.

Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu lengan, dan barang siapa mendekat kepada-Ku satu lengan maka Aku akan mendekat kepadanya dua lengan, dan jika ia menghapd kepada-Ku dengan berjalan maka Aku menemuinya dengan berlari”. (Hadits diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim).

Hit me on:
@citraptiwi

Sudah Punya Proposal Hidup, kan?

Viola.! It's November, Dear..!
H-1 bulan sebelum kita meninggalkan tahun 2012. Sudah mengecek resolusi tahunan masing-masing belum? sudah merevisinya belum? :)

Hidup akan lebih berwarna saat kita punya tujuan? Iya apa iya? :)

Tujuan diartikan sebagai sebuah visi dan misi dari seseorang akan jalan mana yang ingin dia tuju nanti. Akhir apa yang dia inginkan dikehidupannya kelak. Maka, seperti survey yang menyebutkan bahwa inilah yang membedakan orang yang memiliki proposal (tujuan) hidup dengan orang yang hidup dengan slogan "jalani aja seperti air mengalir".

Nah.! Mengutip dari "Proposal Hidup" kek @JamilAzzaini, seorang Inspirator Sukses Mulia bahwa proposal hidup ini wajib. Kenapa? Gak mau kan kalo hidup kita seperti orang yang tak tahu arah jalan pulangg.. (eh, kok malah jadi nyanyi).

Saya pun seperti itu. Kadang ide yang sempat terbersit dalam pikiran, saya ingin ini, saya ingin itu, saya ingin menjadi ini dan itu, blaa.blaa..blaa.. hanya di pikiran saja, tidak ditulis, tidak speifik. Jelas kalau Ia sering menguap. Kenapa? Lagi-lagi karena pikiran manusia itu terbatas. Dia bisa hilang dengan sekejap digantikan dengan ribuan ide lagi yang muncul setiap harinya. Maka, penting untuk menuliskan keinginan (mimpi) kita.!

Yup, jadi ingat daftar dream mapping yang saya buat setiap tahunnya. Juga yang tidak saya tulis, yang selalu saya ingat dan ingat dan terus ingat dipikiran. Dan, Subhanallah, Allah selalu memiliki cara untuk mewujudkan setiap mimpi kita. Sebagian besar mimpi-mimpi dan keinginan saya pelan-pelan terwujud.

"Aku akan bersama (mengikut) sangkaan hamba-hambaKu. Maka hendaklah kamu bersangka dengan apa yang kamu inginkan" (Hadis Qudsi Riwayat At-Thabrani)
Keyakinan kita terhadap Allah tergantung bagaimana kita meyakininya. Maka, saat kita putus asa dan merasa jatuh karena keinginan kita tidak tercapai atau meleset. Eits, nih baca lagi:

"...boleh jadi kamu membenci sesuatu sedangkan ia baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu sedangkan ia buruk untukmu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak tahu." (Surah al-Baqarah, ayat 216)


Sudah sangat jelas fimanNya menyebutkan, Dear. Allah tidak mungkin menelantarkan hamba-Nya. Maka, contekan ya saat saya benar-benar galau. Entah itu galau karena urusan skripsi yang sempat membuat saya stress, masalah kuliah, apalagi jika sudah mengalami masalah yang menyangkut urusan hati dan perasaan. Maka, saya langsung mencoba rileks. Mengganti "kacamata" saya dan lebih gencar bermunajat kepada-Nya. Karena? Karena tidak ada yang dapat mengobati hati selain Pemilik hati itu sendiri. Dialah Allah swt. Betapa Allah sangat memperhatikan kita hingga dibuatlah kita untuk lebih mendekat kepada-Nya.

Allah lah pemilik hati dan jiwa raga kita, Dear. Maka saat kita menuliskan semua daftar impian kita. Jangan ada keraguan sedikitpun untuk kita enggan menuliskannya karena dianggap tidak realistis. Jangan.! Kalau seperti itu, berarti kamu membiarkan ketidakyakinan akan kuasa-Nya mengalahkan semua keyakinan akan kekuasaan-Nya.

Tulis saja dan serahkan pada Allah swt. Perjuangkan supaya kita layak mencapai semua daftar impian kita itu. Maka, Saya mulai membuka kembali daftar impian saya yang (sempat) saya tulis di bulan Januari 2012. Alhamdulillah, betapa saya sangat tercengan. Sebagian yang saya inginkan tercapai dan terealisasi. Dan masih ada banyak mimpi saya lagi yang masih harus saya perjuangkan sampai target waktu yang saya tuliskan.!

Kuncinya, Yakin.! Iya, kalau yakin saja tidak punya berarti kamu meragukan kemampuanmu, kemampuan Tuhan yang Maha Besar. Kemampuan semua keadaan yang mendukungmu mencapai keberhasilan. Sungguh sayang, Dear...

Saya mulai mengedit dan merevisi dan memperbaharui proposal hidup saya. Dan memang harus diperbaharui. Menginjak semester akhir di bangku kuliah dengan usia 21 tahun memang saya harus lebih spesifik dalam menulis semua secara detail tentang daftar impian saya. Allah yang berkehendak. Allah yang mengabulkan. Semoga Engkau melihat setiap jerih payah dan kesungguhan kami dalam proses merealisasikan setiap impian kami, ya Allah.

Oh ya. Tidak lupa, mengutip dari "Proposal Hidup" Kek Jamil daftar impian jangan hanya sekedar ingin dan lebih banyak ke dunia saja. Hidup ini kan hanya panggung sandiwara. Tempat sebenarnya kita adalah di Akhirat. Khusus untuk ini saya pribadi ingin sekali menjadi seorang hafidzah (penghafal Qur'an). Aamiin ya Allah (bantu dan istiqamah-kan kami). Memperbaiki bacaan Qur'an yang masih butuh polesan sana sini. Dhuha tiap hari, Puasa senin kamis rutin. Tahajud minimal seminggu 3x, dll. (Ya Allah, tetapkanlah selalu hidayahMu di hati kami dan berikan kami ke-istiqamahan).

Lebih spesifik saya tuliskan di sebuah buku file yang saya beri judul "Blessing Dream Book". Iya, apapun judul bukunya, isinya seputar semua daftar keinginan saya. Allah-lah yang paling tahu bahkan daripada saya sendiri si pembuat daftar itu. Maka, cukuplah dengan keyakinan dan berserah diri secara total. Sebutkan dia selalu ditiap sujudmu. Biarlah Allah mewujudkan semuanya dengan cara-Nya yang istimewa. Terlalu istimewa hingga membuat saya tak berhenti untuk bertasbih kepada-Nya.

Karena lagi-lagi mengutip buku "Proposal Hidup" Kek Jamil:
Saat kamu meninggal kemudian Tuhan bertanya: "Prestasi apa yang sudah kamu toreh di dunia dengan semua fasilitas yang Aku berikan?"

Prestasi ini sudah tentu dari segi spirtual dan terlepas dari itu tentang kebermanfaatannya untuk orang banyak. Seberapa bermanfaatkah dirinya untuk sekitarnya di dunia?

Hmm, rasanya tidak sabar untuk terus memperbaharui proposal hidup. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu diberikan keteguhan hati oleh Tuhan YME. Aamiin. :)


Hit me on:
@citraptiwi