Tujuan Hidup yang Sebenarnya

Assalammualaikum wr.wrb,  

Dear lovely readers sudah lama saya tidak menulis di blog. Kali ini bukan karena alasan klasik "skripsi". Tapi, karena pekerjaan saya di PT. PT. Henkel Indonesia yang membuat saya harus rajin belajar setiap harinya.:p

Oke, lanjut ke topik tulisan kali ini. Saya ingin menulis sebuah pemikiran dan muhasabah yang selalu terngiang di pikiran saya tentang urgensi waktu dan pengisian waktu luang. Semoga bukan menggurui dan berkenan membacanya hingga selesai. J


Rumus Cinta




Oke, Dear!

Tulisan ini saya buat pukul 03.00 dini hari. Terbangun dan biasanya mengambil wudhu untuk bermunajat dan termenung dalam sepertiga malam. Tapi, kali ini saya sedang libur ibadah (bulanan), maka saya putuskan untuk membuka laptop dan iseng membuka-buka kumpulan tulisan di tumblr.

Yup! Tema kali ini adalah tentang "Cinta dan Kerinduan". Hmmmm, maaf agak mellow malam-malam. Sedang ingin menulis itu saja, atau mungkin saya sedang rindu. Rindu pada seseorang yang saya belum tahu siapa namanya dan dimana ia sekarang. Masih disimpan rapat dan dijaga dalam penjagaan-Nya dibelahan bumi yang lain.:)
Oke, mulai! 
Jika berbicara masalah ‘jodoh' dan kita sangkut pautkan dengan hati yang sedang bergejolak. saya sedikit menemukan sebuah rumus, tidak bisa dikatakan rumus matematika, karena cinta tidak serumit rumus matematika yang sudah “pasti”. Bukan 1+1 sama dengan 2. 
Cinta itu misteri dan murni tentang hati. saya ingin coba terka menurut pandangan saya. Mungkin bisa salah, karena saya hanya menerka. Allah-lah pemilik segala kesempurnaan dan kepastian.:)
Terkaan saya seperti ini:
“Jika dua insan yang saling mencintai saja belum tentu berjodoh. Apalagi yang cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Cinta yang tidak terbalas merupakan salah satu indikasi bahwa ‘mungkin’ dia bukan jodoh kita. Cukup jelas, kan?”:)
Allahuallam.:)

Inti dari terkaan saya;

Saat kita menyukai seseorang, lalu sadar bahwa “dia” tidak merespon dan cinta kita tidak bersambut dengan indah. Cepat-cepat tinggalkan dan lupakan. Sudah sangat jelas bahwa Allah tidak menghadirkan perasaan (pula) di hati orang yang kita sukai apalagi berusaha untuk sama-sama mendekat ke jenjang yang lebih syar'i (menikah), untuk apa kita teruskan?

Bagi para wanita, tetaplah diam dalam kepastian untuk seseorang yang sudah Allah siapkan untuk kita. Pilihan-Nya tidak pernah salah, ia akan setipe dan sekufu dengan kita, Dear!:)

Muslimah, diam dalam menyukai lebih baik dan terhormat daripada mengumbar cinta yang “tidak pasti”. Kita ini muslimah. Oke, Dear.:)

Semoga Allah selalu menjaga perasaan kita sebagai seorang muslimah. Selalu mengaktifkan hati dan perasaan kita untuk lebih “peka” kepada siapa yang berhak kita sukai. Tidak lantas berlarut dalam kesedihan jika cinta kita ‘bertepuk sebelah tangan’. Sudah jelas kan, dear..:)

Semoga ini menjadi obat bagi para muslimah yang 'cintanya tidak (belum) bersambut dengan indah'. Akan tiba masanya, Dear! Yakin dan percaya pada Allah, kan? :) 

"Saat Allah menjauhkan seseorang yang kita cintai, itu berarti Allah sedang mendekatkan kita kepada seseorang yang pantas kita cintai menurut-Nya. Jangan bersedih..
 

La Takhaf Wa La Tahzan. Innallaha Ma’ana (Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati. Sesungguhnya Allah ada bersama kita) 


Hit me on twitter:
@citraptiwi

Youth Camp Indonesia Berseru 2013 Open!


Dear Leader!
Kabar gembira untuk kamu para pemuda berusia 17-25 tahun, tertarik tentang isu seputar kedaulatan pangan, pemberdayaan produsen kecil (petani, nelayan), pengetahuan seputar pangan lokal, dll. Kamu bisa ikutan acara Youth Camp Indonesia Berseru 2013.

Di acara yang akan dilaksanakan pada 7-9 Juni ini kamu akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan lebih karena selain talkshow dan diskusi seputar isu pangan dan permasalahannya, kamu juga akan diberikan pelatihan menulis, fotografi, social media, dan lainnya yang dapat menunjang kemampuan kita dalam menyuarakan hak-hak para produsen kecil.

Dan acara ini, Gratis!

Tahun 2012 lalu, acara yang mempertemukan saya dengan pemuda-pemuda lainnya dengan semangat yang sama untuk menyuarakan hak-hak para produsen kecil dan isu-isu pangan lokal di negeri sendiri.

Cek cerita saya sebagai alumni Youth Camp Indonesia Berseru disini

Tertarik bergabung bersama Indonesia Berseru dan mengikuti semua kegiatan-kegiatannya?
Yuk, segera daftarkan diri kalian dan bersama-sama dengan kami membantu menyuarakan nasib para produsen kecil di negeri sendiri!

Cukup kirimkan CV, foto dan karya tulis bebas seputar "Kedaulatan Pangan" ke Respectmagz@gmail.com sebelum tanggal 26 Mei 2013.

Pengumuman peserta yang lolos dan berhak mengikuti Youth Camp Indonesia Berseru pada 7-9 Juni 2013 di Megamendung, Bogor akan diumumkan pada 2 Juni 2013.

Siap menjadi bagian dari Indonesia Berseru?

CP: Valentina (0856-9598-6051)

Desa Sejahtera

Hit me on twitter:
@citraptiwi

Wanita Karir atau Full Time Mother?

Assalamualaikum..

Setelah vakum beberapa bulan menulis di blog, kali ini saya paksa waktu senggang saya untuk mulai konsisten lagi menulis. Tema yang saya angkat kali ini adalah seputar pekerjaan impian seorang wanita, terutama saat telah menikah kelak. Sounds nice?

Pikiran yang harus dipikirkan matang-matang semua wanita. Apakah akan tetap menjadi wanita karir dengan baby sitter dimana-mana atau menjadi full time mother untuk anak dan suaminya kelak. Dua pilihan yang menjadi pilihan bebas setiap wanita.

Salah satu tapping dalam Mario Teguh Golden Way membuat saya makin membuka hati profesi apa yang akan saya pilih saat kelak menikah dan memiliki buah hati.
Berikut analogi yang diungkapkan pak Mario:

Apa yang akan anda lakukan pada kuda peliharaan anda yang harganya mencapai 2M? Apakah anda akan memberikan penjagaan yang mahal pula?

Ya! Jika saya memiliki kuda yang harganya mencapai 2M, saya tidak akan membiarkannya dijaga oleh orang sembarangan, bahkan jika perlu saya akan turun langsung untuk melihat kuda saya dirawat benar-benar secara profesional!

Oke! cukup. Itu kuda yang harganya 2M.:)
Pertanyaan selanjutnya, berapa harga anak anda? (*think*)

Apakah Anda rela memberikan anak anda (yg tidak ternilai harganya) pada orang (baby sitter) tanpa pengawasan ekstra anda?

.................................................................................................

Silahkan jawab masing-masing.:)

Tapi pak Mario, saya (istri) bekerja kan juga untuk membantu peningkatan taraf hidup keluarga pak. Ini kan juga untuk anak-anak kelak. Saya dan suami bekerja juga untuk mereka.

Oke, itu pilihan masing-masing. Tapi, Jangan sampai gaji sekian juta yang anda peroleh perbulan meruntuhkan kehidupan buah hati anda yang tidak ternilai harganya. -Mario Teguh-


Rasulullah Muhammad Saw. bersabda “Wanita adalah tiang negara !”. 
Hancur atau majunya suatu negara tergantung bagaimana kondisi perempuan yang ada di dalamnya. Apabila baik akhlaq para wanitanya, maka baik pulalah negara itu. Dan apabila buruk perangainya, maka buruk dan hancurlah negara tersebut.

Oke, negara disini kita ibaratkan sebagai sebuah keluarga kecil yang didalamnya kita mendidik anak-anak kita dan menyenangkan hati suami setiap kali pulang bekerja kita ada dirumah menyiapkan segalanya dan memberikan senyuman paling manis.

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang” [Ar-Rum : 21]

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam tafsirnya tentang mawadah wa rahmah mengatakan: 
“Mawaddah adalah rasa cinta dan Rahmah adalah rasa kasih sayang, karena sesungguhnya seorang laki-laki hidup bersama istrinya adalah karena cinta kepadanya atau karena kasih dan sayang kepadanya, agar mendapat anak keturunan darinya.”

Pilihan menjadi full time mother saat telah menikah dan memiliki anak nanti juga bukan menjadi alasan untuk para istri berhenti berkarya dan menuntut ilmu diluar sana. 

Rasulullah saw bersabda:
“Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah NabiNya (Hadits)” [Diriwayatkan Imam Malik didalam Kitab Al-Muwaththa’]

Menjadi full time mother justru menjadikan seorang wanita lebih cerdas karena dituntut sempurna memberikan perhatiannya untuk membentuk karakter calon pemimpin masa depan. Justru semakin cerdas karena akan semakin aktif menimba ilmu dengan tetap penuh memberikan perhatian dan waktu berharganya untuk anak dan suaminya. 

Menjadi full time mother dan melihat perkembangan buah hatinya pada awal-awal usia emasnya dan membentuk karakter supaya menjadi pemimpin masa depan bagi agama dan negara bukanlah pekerjaan sepele dan main-main. Para pemimpin lahir dari tempaan kasih sayang dan pembelajaran di rumahnya dan ini menjadi tugas utama seorang ibu. 

Saya termasuk wanita yang workaholic. Wanita karir yang terbiasa dengan tugas-tugas deadline dan bertemu dengan banyak teman-teman baru. Senang berdiskusi dan berkelana ke tempat-tempat dan pembelajaran baru. Hingga tema ini mencuat dipikiran. Akankah saya tetap menjadi wanita karir atau menjadi full time mother untuk anak dan suami saya ketika saya menikah kelak? 

Atau mungkin pilihannya, tetap bekerja tapi tidak full time.:D

Keep shining, Girl! your shining never be rise when you choose all that take Allah first.:)

Bukankah amalan yang terus mengalir saat kita meninggal meninggal dunia salah satunya adalah anak yang sholeh sholehah..:)


Yuk, ngobrol dengan saya di twitter:

Yuk, Sambut Hari Baru!




Selamat pagi!
Selamat menyambut masa depan tanpa perlu mengingat-ingat lagi kenangan buruk masa lalu. Lupa? tidak mungkin, tapi kamu cerdas saat kamu bisa memposisikan dirimu untuk menyambut hari baru yang masih bersih dan suci dan mengukirnya menjadi penuh warna tanpa ada lagi bayang-bayang kegalauan hal lalu. Setuju? :)

Sudah lama tidak menulis blog. Sabtu pagi ini mengingat lagi satu ayat yang selalu membuat saya lega pada semua keputusan-Nya atas semua usaha yang telah saya lakukan. Ditemani juga dengan lagu baru RAN (Hari Baru), kombinasi mood booster. :)

Luar biasa, gagal itu hal biasa. Gagal dalam hal apapun, termasuk saat target kecil yang kita sudah resolulikan tidak tercapai dan kita mendapat yang tidak pernah kita sangka. Kecewa? awalnya. Tapi, lama-lama yuk cek ayat satu ini:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak" (Al-Baqarah: 216) 

Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya mendapat hasil yang buruk atas semua usaha, kerja keras dan doa yang selalu dipanjatkan setiap malam. Sungguh, pribadi masing-masih pasti dapat menilai setiap usaha dan doa yang kita lakukan sudah dalam tahap maksimal atau masih setengah-setengah? :)

Setelah menelaah pada diri sendiri, libatkan Allah pada setiap hasil akhir yang kita peroleh. Terlihat bedanya? Kalau sudah begitu, tidak akan kecewa, kan? :)

Selamat pagi, saya kembali melanjutkan tugas kantor dan tugas lain selain kantor yang perlu saya kerjakan. Amanah dan tanggung jawab dalam setiap kegiatan yang saya ambil semoga menjadi ladang amal yang dapat mendekatkan saya pada-Nya. 

Aamiin.:)

Alhamdulillah 'ala kuli hal. Aku mencintai-Mu, Rabb..

Yuk, ngobrol dengan saya di twitter:

Menumbuhkan Karakter Qur'an pada Pemimpin Masa Depan

Sosok pemimpin ideal menjadi dambaan setiap warga negara. Tak bisa dipungkiri rakyat telah lelah dengan maraknya tindak kriminal yang banyak melibatkan pemimpin dan petinggi-petinggi suatu negara. Dengan maraknya tindak kriminal yang berakibat runtuhnya moral bangsa, perlu adanya pemaparan dan diskusi terbuka akan pemaparan tentang karakter kepemimpinan yang dibutuhkan untuk perbaikan negeri.

Pemilihan Presiden pada 2014 menjadi sebuah pintu gerbang bagi warga negara untuk jeli memilih dan mempelajari setiap karakter calon kandidat yang berhak menjadi RI 1 Negara Indonesia. Pemilihan pemimpin menjadi cambuk tersendiri bagi rakyat Indonesia yang menginginkan sosok pemimpin yang mampu memberikan perubahan positif bagi negara.

Bagaimana sebenarnya gambaran dan pemaparan lebih jauh tentang sosok pemimpin yang berkarakter Qur'an? 

Young Islamic Leaders (YI-Lead), sebuah organisasi kepemudaan yang bergerak dalam bidang kepemimpinan dari lembaga Pendidikan Islam Ar Rahman Qur'anic Learning Center (AQL) di bawah bimbingan Ust Bachtiar Nasir, Lc ini mengadakan sebuah acara Talkshow "PemimpinQu Berkarakter Qur'an (Perspektif Menghadapi 2014)" yang bertepatan dengan acara dalam penutupan Islamic Book Fair pada Minggu, 10 Maret 2013 pkl. 19.00-21.00 wib di Panggung Utama Islamic Book Fair, Senayan

Young Islamic Leader (YI-Lead) memiliki tujuan membina pemuda dan umat dalam memahami Al Quran serta implementasinya dalam perbaikan bangsa. Acara ini akan dihadiri pembicara dari sosok-sosok pemimpin yang akan memaparkan pandangan masing-masing mengenai karakter pemimpin yang dibutuhkan untuk negeri. Pembicara-pembicara dalam Talkshow ini adalah:

Mahfud MD- Ketua Mahkamah Konstitusi RI 
 

Hidayat Nur Wahid- Mantan Ketua MPR RI


 Bachtiar Nasir- Sekjen Majelis Intelektual & Ulama Indonesia


Adhyaksa Dault- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Penulis Buku "Menghalau Negera Gagal, Ijtihad Politik Indonesia"


Burhanuddin Muhtadi- Pengamat Politik


Datang dan saksikan penutupan Islamic Book Fair dalam Talkshow "PemimpinQu Berkarakter Qur'an (Perspektif Menghadapi 2014)" di Panggung Utama Islamic Book Fair Minggu, 10 Maret 2013 pkl.19.00-21.00 wib.
Siap menjadi pemimpin berkarakter Qur'an dan warga negara yang cerdas memilih pemimpin masa depan? 



More info kindly check:

Contact Person:
Agastya Harjunadhi / @AgastyaWH
Sekjen YI-Lead

CP : 08561083969 | 08568940721 


Hit me on twitter:

Social Media: Lebih dari Sekedar Ajang 'mengeksiskan' Diri


Bicara soal Social Media memang tidak bisa lepas dari pemanfaatannya untuk ajang 'mengeksiskan' diri. Lebih dari itu, social media (facebook, twitter, blog, dll) saat ini merupakan cara paling ampuh untuk menyebarkan informasi secara mudah dan cepat kepada masyarakat. Hampir semua orang dari berbagai kalangan menggunakan dan memanfaatkan social media.

Namun, pemanfaatan social media nampaknya dapat menjadi bumerang bagi diri kita pribadi jika 80% pemanfaatannya hanya sebagai ajang 'mengeksiskan' diri. Dengan manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan social media yang tepat, bukan tidak mungkin bagi kita untuk dapat beraksi lebih untuk masyarakat yang membutuhkan dan menjadi pejuang kemanusiaan lewat social media. Bagaimana caranya?

Mengambil contoh dari teman-teman saya yang tergabung dalam Cyber Volunteer di lembaga ACT (Aksi Cepat Tanggap), bukan tidak mungkin untuk menjaring banyak bantuan dalam waktu singkat dengan menggunakan social media. Anne, salah seorang teman saya di ACT yang selalu update informasi di sekitar lokasi bencana ini aktif memanfaatkan twitter sebagai salah satu upaya untuk menjaring bantuan yang lebih luas lagi. 

Tugas sebagai Cyber Volunteer yang cukup simpel terutama bagi para kaula muda yang tidak bisa lepas dari social media dengan selalu mengupdate dan mengabarkan berita-berita terbaru dari lapangan menghasilkan manfaat yang cukup besar bagi para korban bencana. Hal kecil seperti terus mengabarkan berita-berita di lapangan melalui akun twitter dapat mendorong para follower dari berbagai kalangan dan seluruh kota untuk mengetahui dan akhirnya ikut membantu korban bencana.

Terbukti saat bantuan untuk para korban ternyata datang lebih cepat. Semakin banyak donatur yang bahkan datang langsung ke lokasi bencana dan mengaku mengetahui informasi melalui twitter hingga akhirnya tergerak untuk ikut membantu.

Sejatinya, social media memang harus selayaknya juga menjadi hal yang lebih bermanfaat daripada hanya sekedar update status dan upload foto. Kita bisa menjadi pejuang kemanusiaan hanya dengan bermodal smartphone yang selalu kita bawa dimanapun kita berada. 

Contoh lain berupa penyebaran informasi saat kita tengah berlibur di suatu wilayah terpencil Indonesia. Pemberitahuan tempat dan wilayah terpencil, kondisi pemukiman dan masyarakat juga bisa menjadi penyebaran informasi yang sangat berguna untuk peningkatan kualitas dan infrastruktur penduduk wilayah tersebut.

Masih ingat masalah jembatan putus di daerah Lebak, Banten? dimana para siswa siswi yang akan berangkat sekolah harus rela bergelayutan diantara jembatan yang telah rubuh dengan resiko terjatuh ke sungai yang dalamnya kita bisa membayangkan bagaimana dalamnya sungai di daerah Lebak, Banten.

Satu foto jembatan dengan anak-anak yang sedang bergelayutan yang beredar di social media mampu menarik perhatian dan simpati masyarakat. Media lain kemudian berlomba-lomba untuk mengabarkan kabar terbaru di wilayah tersebut hingga akhirnya bantuan dari pemerintah setempat akhirnya datang.

Dahsyat ya social media? :)

Itulah mengapa saya selalu berkeinginan dan tidak mau berhenti bergelut di dunia informasi khususnya bidang jurnalistik karena manfaat yang dihasilkan cukup besar untuk membantu lingkungan sekitar dan mengajak masyarakat untuk 'membuka mata' bahwa ada suatu 'kejadian' yang patut untuk diperhatikan.

Yuk, sekarang lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan social media.

Siap bersama-sama menjadi pejuang kemanusiaan di social media? :) 


Hit me on twitter: