Tentu, saat air mata tiba-tiba
keluar tanpa diminta. Membasahi pipi meski kutahan untuk tidak mengucur keluar.
Ternyata, bendungan itu tidak cukup juga, tidak cukup untuk menahan derasnya
air mata yang memberontak untuk keluar. Apa dengan air mata yang keluar dapat menyelesaikan
masalah? Mungkin tidak, mungkin juga ya. Apapun itu, yang jelas air mata
ternyata dapat membuat hatiku lebih tenang. Seakan berkomunikasi dengan Tuhan
akan semua kegundahan dalam hati. Karena hanya Dia yang dapat memahamiku. Tidak
pada siapapun, karena tanpaMu aku rapuh Tuhan. Bimbinglah aku, teruslah bimbing
aku melihat semuanya secara benar. Biarlah air mata ini keluar deras, sederas
mungkin, dan dalam hatiku aku mengharap belas kasihanMu. Hanya kepadaMu, Tuhan.
Saat aku mencoba untuk menjalani
semua yang aku pikir masalah karena aku terlalu berpikir sempit. Seakan menutup
semua mata batinku karena semua keadaan yang seakan sulit ini. Padahal, Engkau
tidak akan memberikan ujian melebihi kekuatan hambaMu seperti firmanMu di kitab
suci. Lalu, mengapa aku merasa seperti orang yang tidak beruntung?
Pikiran sempitku terlalu mendera
saat semua menumpuk di satu titik dan rasa jenuh mulai menghampiri. Terlepas
itu semua, air mata nampaknya memang sudah tahu kapan jadwalnya untuk keluar
dan membanjiri pipiku. Dia seakan tahu kapan harus keluar untuk membasuh hatiku
yang mulai gundah gulana. Walau kadang memang datang tiba-tiba tak peduli
dimanapun dan tak kenal tempat. Tanpa diminta, seakan datang saat memang hatiku
membutuhkan basuhan.
Dan kini, air mata itu secara deras
mengalir membasahi pipi secara tiba-tiba, tak bisa terbendung lagi. Dan
sederas-derasnya aku mengadu kepadaMu, Tuhan.
Lebih lega? Ya, sedikit terobati
atas luapan air mata, sedikit terbasuh akan derasnya air mata. Karena itulah
pasti Engkau ciptakan hati dan perasaan wanita yang mudah menangis untuk
sedikit membasuh rasa gundah dan rapuhnya isi wanita yang memang lebih peka
akan perasaan. Apa aku salah persepsi? Tak peduli apakah benar atau tidak
persepsi tentang air mata, aku suka saat air mataku keluar, terutama saat sendiri.
Kau tahu, aku seperti berkomunikasi dengan Tuhan saat air mataku jatuh
membasahi pipiku, sendiri hanya aku dan Tuhan. Dan tuhan seakan berbisik dengan
lembut dalam hati bahwa semua akan indah pada waktunya. Kekuatan itu hadir saat
aku mulai puas mengeluarkan air mata dan seakan Tuhan berbisik, tenang Citra,
sabar akan membuat semua keadaan yang kau alami indah pada waktunya. Aku
bersama orang-orang yang sabar. Sabar dalam penantian, sabar dalam berbagai
keadaan. Teruslah berusaha, karena Aku selalu mengawasi dan memperhatikanmu.
Ciputat, Rabu pagi.
0 comments:
Post a Comment