Atau teruntuk para wanita yang hatinya sedang “patah”? Patah karena sesuatu yang begitu lembut hingga hati sudah tidak kuasa menahan perasaan yang makin lama makin besar.
Hey.! Ladies..
Saya membuat
tulisan ini tepat disaat hujan turun dengan lebatnya. Tiba-tiba terdengar suara
gemercik air dari luar jendela. Tulisan yang saya tulis untuk para wanita yang
saat ini sedang dilanda rasa rindu atau setidaknya sedang menerima rasa dimana
semua pikirannya hanya tertuju pada satu orang saja.
Yup.! Jatuh cinta.
Kenapa ini
penting?
Karena
urusan hati memang tidak bisa main-main. Saya sudah berkali-kali merasakan “Jatuh
Cinta”. Jatuh cinta pada orang yang mungkin “salah”. Tapi hati sudah terlanjur
menganggapnya “terbaik”. Tidak ada yang perlu disesali. Bukankah hati juga
punya “mata”?
Tidak
mungkin timbul rasa suka tanpa alasan, bukan?
Jika orang yang hampir melangsungkan pernikahan saja bisa batal, kenapa harus takut dan menyesal hanya pada hati yang terlanjur menyukai seseorang.
Oke, lebih spesifik. Kali ini saya ingin membahas
“Beruntungnya kamu yang pernah merasakan Jatuh Cinta”
Tagline yang saya tulis disaat saya sedang menyukai seseorang dan berusaha memendamnya dalam-dalam. Tentu, tidak ada kesanggupan tanpa bantuan-Nya. Karena hanya Dia-lah pemilik hati dan perasaan, kan?.:)
Jika orang
yang kamu sukai tidak memiliki perasaan yang sama denganmu.
Hey.! Kenapa kamu harus bimbang?
Kamu pasti
akan menyesal dan mencoba melupakannya?
Yup, sudah
pasti 100% jawabannya iya.!
Hey.! Tidakkah kalian ingat apa yang kalian rasakan saat Jatuh Cinta?
Hey.! Tidakkah kalian ingat apa yang kalian rasakan saat Jatuh Cinta?
Rasa bahagia
yang timbul dan menyelimuti perasaan saat tiba-tiba kamu mengingatnya. Hanya
mengingatnya membuat bibirmu tersenyum dan hatimu berbunga-bunga. Itulah sesaat rasa yang dirasakan semua wanita saat sedang "Jatuh Cinta", kan?
Bukankah itu salah satu anugrah yang Tuhan berikan pada orang yang sedang Jatuh Cinta?
Jangan.
Sungguh jangan.! Sekali-kali jangan. Biarkan Tuhan pelan-pelan yang membantumu
untuk menghilangkan perasaan itu.
Yang saya
tekankan disini adalah, ketika hatimu sudah mulai “Jatuh” pada seseorang.
Ingatlah apa yang akan hatimu rasakan. Rasa bahagia dan perasaan menyenangkan. Setelah itu, cukup. Teruslah berdoa agar
Tuhan mengangkat “rasa” ini. Biar Tuhan yang pelan-pelan menghapus perasaan
yang tiba-tiba tanpa permisi masuk dalam hati dan pikiran.
Yang patut
kamu syukuri adalah Tuhan memberikan kesempatan padamu merasakan perasaan
bahagia dengan “Jatuh Cinta”. Setelah itu, Tuhan pula yang akan
menghapus rasa yang hinggap dihatimu jika kamu tetap sabar untuk tidak
mengungkapkannya dengan orang yang kamu sukai demi menjaga hati dan diri hanya
untuk-Nya.
Dia yang akan
bimbing. Tinggal menunggu waktu saja, Dear. Yakin saja.
Bukankah
menurut sebuah hadits bahwa “Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya..”
Yakinlah akan
ada masa dimana semua perasaanmu yang telah “hilang” akan digantikan dengan
sesuatu yang jauh lebih membahagiakan dari hanya sekedar rasa “Jatuh Cinta”.
1 comments:
benar sekali ya kak , sangat menginspirasi.
Post a Comment